Sunday, December 3, 2017

Halal Class



Hai! Nggak kerasa udah masuk penghujung tahun 2017 aja ya, padahal ada lebih dari separo resolusi(ku) yang belum tercapai. Contohnya resolusi one month one post di blog ini,yang kuanggap gagal karena bulan November nggak ada feed sama sekali. Hiks. Oh ya kali ini aku mau sedikit berbagi cerita mengenai Halal Class yang diadakan oleh Jamaah Salahudin (JS) UGM. Apa itu Halal Class? Kelas ta’aruf untuk mencari pasangan halal? Bukan! Jadi Halal Class ini semacam kajian mengenai halal-haram baik itu produk makanan, minuman, obat-obatan hingga kosmetik. Yang bikin keren, selain gratis pematerinya adalah ustadz yang merangkap sebagai dosen (atau sebaliknya ya?) yang emang udah pakar dalam bidang ini, soalnya JS emang bekerjasama dengan Pusat Studi Halal dari Fakultas Peternakan UGM. Rencananya pertemuannya 15 kali setiap hari Kamis pukul 15.45-17.30 WIB, yang dimulai tanggal 30 November 2017 kemarin dan bertempat di Masjid Kampus UGM.
Awalnya aku tau Halal Class ini secara nggak sengaja dari temen waktu kuliah dulu, si Isti. Dia update di WA Story-nya, yang aku komen lalu akhirnya dia cerita gimana serunya ikut Halal Class ini. Aku jadi tertarik, tapi sayang waktu itu pertemuan udah berjalan beberapa kali (kalo mau ikut juga udah ketinggalan). Seiring berjalannya waktu, pas aku lagi nyari info kajian pra-nikah (eaaa) di beberapa akun dakwah di Instagram, nggak sengaja aku nemu poster pembukaan pendaftaran peserta untuk Halal Class batch III. Nggak mau “pinter” sendiri (sama pengen nyari barengan sih sebenernya hehe), langsung lah aku sebarin info ini ke temen-temen sama aku pasang di WA story. Hasilnya? Tiga orang terjaring! Temen kuliah semua, cewek semua. Bahkan ada temenku yang rumahnya di Solo, yang akan rela nglajo Solo-Jogja PP tiap pekan demi menimba ilmu. Masya Allah sekali. Oh ya, karena pesertanya dibatasi 150 orang (saat itu, tapi karena animo masyarakat yang luar biasa akhirnya ditambah menjadi 200 orang), kami cepat-cepat mendaftar. Alhamdulillah masih kebagian slot. Beberapa hari setelahnya, dibentuk grup di WA buat peserta dan dikasih silabus materi tiap minggunya beserta pematerinya siapa aja.
Sampailah pada pertemuan perdana yang akan membahas kaidah fiqih halal-haram produk makanan dan minuman oleh Ustadz Nanung Danar Dono, Ph.D. Beberapa menit sebelum beliau datang, peserta baru datang sekitar separonya. Aku kebagian kursi di baris ke-lima dari depan, masih kondusif lah buat konsentrasi. Saat melihat sekelilingku, amazing bingit! Banyak peserta yang udah sepuh, bahkan ada 2 (atau 3 ya?) bapak-bapak yang rambutnya sudah nyambel wijen, kayaknya usianya setara sama pakdheku (sekitar 60-an tahun ke atas). Luar biasa sekali semangat mereka untuk menuntut ilmu. Waktu batch-nya Isti, malah ada ibu-ibu yang nglajo naik kereta dari Jawa Barat (lupa tepatnya daerah mana) ke Jogja! Masya Allah!
Tepat pukul 15.45 WIB, kelas dimulai. First impression, Ustadz Nanung kelihatan kalem dan berkharisma. Selama menyampaikan materi, ternyata beliau juga asyik karena jago merilis joke sehingga peserta nggak bosen. Di akhir sesi, diadakan tanya-jawab dimana peserta menuliskan pertanyaan di sesobek kertas yang dikumpulkan oleh panitia kemudian diserahkan kepada Ustadz Nanung untuk dibahas. Ternyata banyak juga peserta yang pengen kepo lebih jauh (kalo aku sih sukanya kepo akun sosmed si tuuuttt wkwkwk). Setelah semua pertanyaan selesai dibahas, kelas diakhiri dengan ngemil dan ngeteh bersama untuk lebih mengakrabkan satu sama lain.
Anyway ini pengalaman pertama ikut acara beginian di Jogja. Butuh niat yang kuat banget supaya nggak berakhir sebagai wacana. Merasa bersyukur dan sama sekali nggak nyesel ikut Halal Class. Di sisi lain, malu juga. Ilmu dan pemahaman agama (baru bab halal dan haram makanan aja loh padahal) masih sangat-sangat cetek. Terus kayak jadi sadar kalau masa muda emang seharusnya dihabiskan untuk sesuatu yang bermanfaat, diisi dengan menuntut ilmu (agama) terutama. Oh ya, Insya Allah kalau nggak mager aku bakal berbagi catetan kecil tentang materi kelas perdana kemarin ya. Siapa tau bisa jadi sedekah jariyah. Hehehe. Akhir kata, see you di postingan selanjutnya!